Pelatihan_Ahli_Geodesi_untuk_Perencanaan_Teknis_Jalan_dan_Jembatan_sertifikasi_BNSP
Ahli geodesi untuk perencanaan teknis jalan dan jembatan sertifikasi BNSP telah terbukti memiliki kompetensi dan pengetahuan yang baik

Pelatihan Ahli Geodesi Perencanaan Teknis Jalan & Jembatan

Posted on

Pelatihan_Ahli_Geodesi_untuk_Perencanaan_Teknis_Jalan_dan_Jembatan_sertifikasi_BNSP

Ahli Geodesi untuk Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Sertifikasi BNSP

Ahli geodesi adalah suatu profesi pada bidang konstruksi. Untuk menggeluti profesi ini dibutuhkan keahlian dan pengetahuan di bidang topografi. Untuk itu kebutuhan akan ahli geodesi untuk perencanaan teknis jalan dan jembatan sertifikasi BNSP yang kompeten semakin meningkat.

Ahli geodesi untuk perencanaan teknis jalan dan jembatan (Geodetic Engineer of Roads and Bridges Engineering Design) adalah suatu profesi penting pada bidang konstruksi. Bagaimana peranan ahli geodesi pada bidang konstruksi? Mari simak informasi yang telah kami siapkan untuk Anda!

Mengenal Profesi Ahli Geodesi

Ahli geodesi dalam konstruksi jalan dan jembatan adalah Ahli yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan pemetaan tanah. Tugas utama dari ahli geodesi pada bidang ini adalah mengelola kegiatan survei topografi yang mencakup kegiatan persiapan, survei lapangan, pengolahan data, penyiapan gambar topografi, dan laporan.

Semua aspek tersebut dilakukan dalam rangka mendukung pekerjaan perencanaan teknis jalan dan jembatan.

Ilmu topografi sendiri adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang permukaan tanah. Sehingga, dalam hal ini seorang ahli geodesi memiliki tugas dalam hal menganalisis kondisi permukaan tanah pada suatu wilayah sebelum konstruksi jalan dan jembatan dimulai.

Dalam pekerjaannya seorang ahli geodesi biasanya memakai beberapa metode dan alat dalam melakukan analisis seperti metode teristis, fotogrameris, remote sensing, GPS, dan lain sebagainya.

Peranan Penting Ahli Geodesi untuk Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan

Konstruksi jalan dan jembatan merupakan jenis konstruksi skala besar yang memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga-tenaga ahli dalam pengerjaannya. Hal ini tak dapat disepelekan karena dapat berpengaruh terhadap hasil akhir dari konstruksi jalan dan jembatan.

Pengerjaan konstruksi jalan dan jembatan yang tidak memenuhi standar yang sering terjadi adalah akibat dari SDM yang kurang kompeten dan kualitas dari bahan baku yang buruk.

Hal ini dapat menyebabkan jalanan dan jembatan yang baru selesai dibuat rentan mengalami keretakan atau bahkan amblas. Kondisi seperti ini tentu sangat merugikan banyak pihak serta dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Namun, sejatinya hal seperti ini dapat diantisipasi sejak awal. Antisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan ahli geodesi untuk perencanaan teknis jalan dan jembatan yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya.

Dengan adanya ahli geodesi yang handal, kemungkinan terburuk dari konstruksi jalan dan jembatan dapat diantisipasi. Ahli geodesi yang kompeten tentunya akan dengan cermat menganalisis kondisi topografi dari lokasi konstruksi jalan dan jembatan demi mendapatkan hasil konstruksi yang baik.

Ahli Geodesi untuk Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan yang Kompeten

Menjadi seorang ahli geodesi untuk perencanaan teknis jalan dan jembatan tidak dapat diraih hanya dengan memiliki pengalaman bertahun-tahun pada profesi ini. Dibutuhkan sebuah tolak ukur sebagai penentu tingkat pengetahuan dari seorang ahli geodesi. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan adalah sertifikasi BNSP.

Sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) adalah badan sertifikasi resmi di Negara Indonesia. Sertifikasi ini hadir untuk mewujudkan  tenaga-tenaga ahli yang kompeten dan unggul pada bidangnya masing-masing.

Terlebih bagi seorang ahli geodesi, tentu saja sertifikasi BNSP ini sangat diperlukan untuk mengukur sejauh mana penguasaan job desk dan ilmu-ilmu terkait dengan jabatan yang diampu.

Apakah Sertifikasi BNSP pada Ahli Geodesi adalah sebuah kewajiban?

Lahirnya keharusan sertifikasi BNSP bagi tenaga Ahli pada bidang konstruksi terdapat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, pada bagian ketiga , yang membahas tentang “Sertifikasi Kompetensi Kerja” Pasal 70 ayat 1-6 yang berbunyi :

  1. Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
  2. Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
  3. Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui uji kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.
  4. Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diregistrasi oleh Menteri.
  5. Pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi.
  6. Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) wajib mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal ini tentu menjadi dasar hukum yang mewajibkan seluruh tenaga kerja pada bidang konstruksi, termasuk dengan Ahli Geodesi harus memiliki sertifikasi BNSP sebagai bukti kompetensi yang dimiliki.

Keunggulan Ahli Geodesi untuk Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan sertifikasi BNSP

Kewajiban sertifikasi BNSP bukan semata-mata hadir tanpa alasan. Berbagai kondisi  yang pelik pada bidang konstruksi membuat regulasi ini akhirnya lahir.

Kondisi tersebut antara lain, angka kecelakaan kerja yang tinggi di bidang konstruksi yang disebabkan oleh pengetahuan pekerja yang rendah mengenai prosedur K3, kualitas hasil konstruksi yang jauh dari ekspektasi karena kurangnya kompetensi pekerja dan masih banyak lagi.

Hal ini tentu berdampak pada buruknya penilaian kualitas bidang konstruksi di indonesia. Untuk itu langkah perbaikan kualitas SDM dilakukan, salah satunya dengan sertifikasi BNSP ini.

1.      Memiliki Kinerja yang Baik

Seorang ahli geodesi untuk perencanaan teknis jalan dan jembatan sertifikasi BNSP bukan hanya kaya akan pengalaman lapangan. Namun, juga kaya akan ilmu yang didapat dari pelatihan saat sertifikasi BNSP berlangsung.

Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada kinerja dari ahli geodesi tersebut. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang baik, tentu akan meningkatkan kualitas dari kinerja seorang ahli geodesi.

Dengan kinerja yang baik pula, akan terwujud hasil analisis topografi yang akurat dan membuat kualitas dari konstruksi jalan dan jembatan menjadi lebih baik.

2.      Berdaya Saing Tinggi

Seorang ahli geodesi untuk perencanaan teknis jalan dan jembatan yang memiliki sertifikasi BNSP akan memiliki daya saing yang lebih tinggi, karena kompetensi yang dimiliki telah teruji dan disertifikasi secara resmi.

Bagi perusahaan yang memiliki tenaga kerja yang telah memiliki sertifikasi BNSP pun akan lebih mudah dalam meyakinkan klien. Pasalnya, kualitas dari tenaga kerja yang dimiliki sudah terbukti dan tidak perlu dipertanyakan lagi.

3.      Lebih Produktif dan Percaya Diri

Ahli geodesi untuk perencanaan teknis jalan dan jembatan sertifikasi BNSP telah terbukti memiliki kompetensi dan pengetahuan yang baik.

Hal ini sangat berpengaruh pada etos kerja dari seorang ahli geodesi. Dengan kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki, tentu akan menaikan rasa percaya diri saat bekerja dan menaikan tingkat produktivitas dari ahli geodesi tersebut.

Dunia konstruksi, terlebih pada sektor konstruksi jalan dan jembatan memang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan memerlukan pengetahuan khusus. Namun, semua itu dapat dihadapi dengan memperkaya diri dengan ilmu agar dapat menaikkan kompetensi dan daya saing di mata dunia.

Itulah beberapa informasi penting terkait ahli geodesi sertifikasi BNSP yang bisa Anda jadikan sebagai acuan ketika hendak mendaftarkan diri. Dengan demikian, tentunya informasi ini akan sangat membantu Anda di kemudian hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *