Pelatihan_Ahli_Higiene_Industri_Muda_(HIMU)_Sertifikasi_BNSP
Ahli HIMU Sertifikasi BNSP bisa Anda peroleh setelah mengikuti pelatihan di Lembaga Sertifikasi Profesi selama beberapa hari.

Pelatihan Ahli Higiene Industri Muda (HIMU) Sertifikasi BNSP

Posted on

Pelatihan_Ahli_Higiene_Industri_Muda_(HIMU)_Sertifikasi_BNSP

Pelatihan Ahli Higiene Industri Muda (HIMU) Sertifikasi BNSP

Ahli Higiene Industri Muda (HIMU) Sertifikasi BNSP bisa Anda peroleh setelah mengikuti pelatihan di Lembaga Sertifikasi Profesi Higiene Industri selama beberapa hari. Namun sebelum mendaftar, ada sejumlah syarat peserta yang harus Anda ketahui, yang bisa Anda cek pada list di bawah nanti.

Sedangkan untuk Anda yang mungkin pernah membaca atau mendengar tentang Ahli Higiene Industri Muda namun belum tahu apa artinya dan tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut juga ada penjelasan mengenai apa itu Ahli Higiene Industri dan pendidikan apa yang harus ditempuh:

Tentang Ahli Higiene Industri

Jika dalam skala internasional, ahli higiene industri biasa disingkat dengan IH, yang merupakan kepanjangan dari Industrial Hygienist.

Pengertian dari Industrial Hygienist sendiri adalah seorang profesional yang tugasnya adalah menilai/mengidentifikasi dan mengendalikan/mencegah paparan tidak sehat secara fisik, kimia, biologi atau lingkungan yang ada di tempat kerja atau ruang publik yang dapat menyebabkan cedera atau penyakit.

Ahli higiene industri menerapkan pengetahuan ilmiah untuk mengantisipasi kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan pekerja atau lingkungan. Caranya dengan memberikan saran tentang cara meminimalkan atau mengontrol paparan pekerja terhadap kondisi berbahaya dan bahan berbahaya.

Artinya, setiap ahli higiene industri harus mampu mengenali bahaya yang ada dan memprediksi kemungkinan dampaknya. Salah satu contoh sederhananya adalah sebagai berikut:

Para pekerja/karyawan pabrik kayu memiliki sejumlah resiko keselamatan dan kesehatan seperti cedera tangan atau kaki karena alat potong kayu, cedera mata karena serpihan kayu yang tajam, penyakit pernapasan karena menghirup bubuk kayu, cat kayu, atau lem, dan sebagainya.

Seorang ahli higiene industri yang ditempatkan di pabrik kayu ini harus mengantisipasi sejumlah resiko tadi, dengan memilih atau bahkan merancang peralatan pengerjaan kayu yang dapat meminimalkan efek dari sejumlah resiko tersebut.

Ahli higiene industri mungkin juga perlu mengambil sampel serbuk kayu untuk mengukur paparan, membandingkan pengukuran ini dengan pedoman peraturan kesehatan dan Undang-Undang pemerintah. Selain itu, juga membuat rekomendasi untuk memasang sistem pengumpulan serbuk kayu yang lebih baik.

Jenis Bahaya yang Dipelajari Ahli Higiene Industri

Ahli higiene industri menggunakan metode ilmiah saat mendefinisikan potensi bahaya, menilai risiko atau mengevaluasi paparan di tempat kerja atau lingkungan sambil menemukan pengganti yang sesuai, yang tidak berbahaya atau kurang berbahaya. Seorang ahli higiene industri mempelajari bahaya termasuk:

  • Bahaya fisik: udara kotor atau tercemar yang dapat menyebabkan masalah pada pernafasan, suhu, cahaya, radiasi, ergonomi, kemungkinan terpeleset/tersandung/jatuh dan bahaya fisik lainnya di tempat kerja karena kondisi tempat yang tidak aman misalnya licin.
  • Bahaya kimia: bahaya dari bahan kimia yang berhubungan dengan pekerjaan seperti adanya gas beracun di tempat kerja, kontak atau kontaminasi bahan kimia berbahaya dengan bagian tubuh atau di udara, makanan dan air minum yang tercemar, dan sebagainya.
  • Bahaya biologis: adanya kuman di tempat kerja, patogen yang ditularkan melalui darah, dan sebagainya.

Ahli higiene industri memenuhi syarat untuk menyarankan proses, metode, bahan kimia, dan mekanisme kontrol alternatif yang aman melalui kontrol administratif (yaitu isolasi fisik atau pembatasan pintu masuk) atau penggunaan alat pelindung diri (APD).

Tentang Ahli Higiene Industri Muda (HIMU) Sertifikasi BNSP

Guna memastikan bahwa setiap individu yang memiliki ‘label’ sebagai ahli higiene industri memang mempunyai standar kompetensi yang sesuai, maka masing-masing orang harus mengantongi sertifikasi profesional ahli higiene industri, yang jika di luar negeri biasa disebut CIH (Certified Industrial Hygienist).

Selanjutnya sertifikasi ini dibagi menjadi tiga macam tergantung pada gelar yang diperoleh dan pengalaman kerja yang sudah didapat. Ahli higiene industri muda (HIMU) berada di tingkatan paling bawah/pemula.

Tingkatan kedua disebut dengan sertifikasi ahli higiene madya (HIMA), dan yang sertifikasi untuk yang paling berpengalaman/senior disebut dengan sertifikasi ahli higiene utama (HIU).

Biasanya, sertifikasi di bidang ini diperoleh dengan melewati dua ujian tertulis/uji kompetensi, dan sertifikasi yang sudah didapat tidak berlaku seumur hidup, melainkan harus diperpanjang setiap 3 tahun sekali dengan mengikuti ujian ulang atau dengan kegiatan lain yang disetujui.

Jika di dalam negeri, pihak yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan sertifikasi profesional termasuk di bidang ahli higiene industri adalah BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

Lembaga independen ini adalah satu-satunya yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan sertifikasi professional. Jadi, jika Anda melakukan pelatihan dan memperoleh sertifikasi yang dikeluarkan oleh pihak lain, maka dapat dipastikan bahwa sertifikasi tersebut palsu dan dijamin tidak sah/tidak berguna.

Namun, tempat untuk Anda bisa mengikuti pelatihan untuk akhirnya mendapat sertifikasi ini bukanlah di BNSP, melainkan di Lembaga Sertifikasi Profesi Higiene Industri atau biasa disingkat LSP-HI.

Syarat Mendaftar Pelatihan Ahli Higiene Industri Muda

Agar bisa mendapat Ahli Higiene Industri Muda (HIMU) Sertifikasi BNSP, pertama Anda harus memenuhi semua persyaratan berikut agar bisa mendaftar sebagai peserta pelatihan:

  • Anda harus sudah menyelesaikan pendidikan minimal S1 jurusan K3 atau Teknik, dan memiliki pengalaman kerja di bidang yang sama selama minimal 6 bulan.
  • Sedangkan untuk Anda yang mendapat gelar S1 namun bukan dari jurusan K3 atau Teknik, harus memiliki pengalaman kerja di bidang yang sama setidaknya selama 12 bulan.
  • Jika Anda adalah lulusan D3 Teknik, maka pengalaman kerja di bidang yang sama harus lebih banyak yaitu sekitar 18 bulan, dan minimal 24 bulan pengalaman jika Anda lulus dengan gelar D3 Non Teknik.
  • Bagi Anda yang kebetulan tidak melanjutkan kuliah (lulusan SMA/sederajat) tapi ingin mendapat sertifikasi Ahli Higiene Industri Muda, maka Anda harus memiliki pengalaman di bidang ini selama 5-7 tahun.

Selain persyaratan pendidikan dan pengalaman kerja, saat mendaftar sebagai peserta pelatihan Anda juga harus menyertakan beberapa berkas yang terdiri dari 1 lembar fotokopi ijazah terakhir, 1 lembar fotokopi e-KTP, surat rekomendasi dari pemimpin perusahaan, dan surat berisi keterangan pengalaman kerja.

Manfaat Sertifikasi Ahli Higiene Industri Muda (HIMU)

·         Bagi Perusahaan

Perusahaan/industri akan memiliki tenaga kerja yang benar-benar ahli /kompeten di bidangnya dan hal ini sudah teruji/dibuktikan lewat pelatihan dan uji kompetensi hingga akhirnya mendapat sertifikasi. Dengan kata lain, ahli higiene industri muda yang didapat perusahaan bukanlah abal-abal.

·         Bagi Pemilik Sertifikasi

Sertifikasi ini akan membuktikan bahwa Anda memang berkompeten, memiliki pengetahuan yang mumpuni, dan mampu mengikuti konsep, standar kerja, serta peraturan perusahaan terkait dengan higiene industri.

Anda memiliki peluang diterima lebih besar untuk masuk ke perusahaan baru, jika ingin berhenti bekerja dari perusahaan saat ini dan ingin mendapat pengalaman yang lebih banyak. Selain itu, jika ingin naik jabatan di perusahaan saat ini, sertifikasi ini akan mempermudah jalan Anda.

Ahli Higiene Industri Muda (HIMU) Sertifikasi BNSP lebih dari sekedar selembar kertas biasa, namun menjadi bukti nyata bahwa Anda memang ahli dan memiliki kompetensi di bidang ini. Akan tetapi sertifikasi ini hanya bisa diperoleh jika Anda sudah memiliki pengalaman kerja yang mumpuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *