Pelatihan Ahli Madya K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP
Untuk menjadi Ahli Madya K3 Konstruksi sertifikasi BNSP diperlukan pembinaan serta sertifikasi teknis. Sesuai dengan Kepdirjen No. 20/DJPPK/2004

Pelatihan Ahli Madya K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Posted on

Pelatihan Ahli Madya K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Pelatihan Ahli Madya K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Kurangnya kompetensi yang dimiliki oleh banyak pekerja konstruksi menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakan dalam sektor konstruksi. Padahal keadaan di lapangan memerlukan kompetensi dari pekerja. Salah satunya adalah harus ada Ahli Madya K3 Konstruksi sertifikasi BNSP.

Adanya sertifikasi menjadi salah satu bukti bahwa seseorang telah memperoleh pengetahuan dan kompetensi mengenai hal tersebut. Supaya bisa menjadi Ahli Madya K3 Konstruksi maka diperlukan pembinaan serta sertifikasi teknis yang sesuai dengan peraturan.

Latar Belakang Ahli Madya K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Jika dibandingkan dengan jenis industri lainnya, industri konstruksi memiliki tingkat kecelakaan yang lebih tinggi. Hal tersebut juga dikarenakan rendahnya pengetahuan maupun kesadaran mengenai K3 dalam industri konstruksi.

Tingkat kecelakaan yang tinggi membuat produktivitas kerja perusahaan juga menjadi turun. Pelatihan yang diadakan telah dirancang untuk bisa diikuti para pekerja yang terlibat dalam kegiatan konstruksi supaya bisa mencegah adanya kecelakaan kerja konstruksi.

Selain itu, mencegah penyakit yang diakibatkan kerja konstruksi, bisa menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman sehingga produktivitas kerja juga akan meningkat.

Badan Nasional Sertifikasi Indonesia atau BNSP telah merancang pelatihan Ahli K3 Konstruksi bersertifikasi dengan kompetensi yang sesuai dengan SKKNI atau Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia K3 bidang konstruksi.

Untuk memperoleh sertifikasi kompetensi tersebut, para peserta akan diuji oleh asesor yang berasal dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). LSP telah mempersiapkan sertifikat kompetensi untuk tenaga yang kompeten sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 mengenai Ketenagakerjaan.

Dalam bidang konstruksi salah satu bidang yang perlu dipastikan kompetensinya dalam hal menjamin mutu bangunan adalah Supervisor K3. Ahli Madya K3 Konstruksi adalah tenaga kerja yang memiliki peranan penting dalam pekerjaan konstruksi bangunan.

Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Ahli Madya K3 Konstruksi

Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberi bekal berupa keahlian sehingga para peserta bisa bertindak sebagai penanggung jawab melalui pemberian pengetahuan yang mendalam serta pelatihan yang intensif dalam sertifikasi Ahli Madya K3 Konstruksi.

Berikut ini beberapa manfaat yang dapat diperoleh setelah mengikuti training sertifikasi Ahli Madya K3 Konstruksi, yaitu:

  •   Mampu melaksanakan kaidah manajerial, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC) dalam hal mnegembangkan K3L serta manajemen K3L.
  •   Mampu menerjemahkan Undang-Undang/peraturan/kode serta standar yang berhubungan dengan K3 dalam penerapan di lapangan.
  •   Mampu menumbuhkan “Budaya Kerja K3L” dengan cara melakukan berbagai pendekatan ke seluruh jajaran perusahaan atau proyek untuk meningkatkan tanggung jawab serta kepedulian dalam penerapan SMK3L.

Sehingga, budaya K3L perusahaan yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan yang ada bisa terwujud baik di tingkat perusahaan maupun tingkat proyek.

  •   Mampu mengukur kinerja K3.
  •   Mampu melakukan investigasi kecelakaan kerja.
  •   Mampu melakukan internal audit serta membuat laporan audit.
  •   Mampu membuat program pengendalian bahaya maupun risiko.
  •   Mengetahui bahaya-bahaya apa saja yang terdapat dalam pekerjaan konstruksi.
  •   Meningkat kesadaran mengenai tingginya bahaya pekerjaan konstruksi.

Persyaratan Peserta Ahli Madya K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Sebelum mengikuti sertifikasi Ahli Madya K3 ini sudah seharusnya calon peserta mengetahui persyaratan untuk menjadi peserta sertifikasi. Berikut ini merupakan persyaratan peserta sertifikasi Ahli Madya K3 Konstruksi:

  •   Pendidikan minimal D3 dan memiliki pengalaman minimal 4 tahun dalam pekerjaan konstruksi atau pengalaman 2 tahun menjadi petugas K3 pekerjaan konstruksi.
  •   Pendidikan minimal S1 Teknik atau S1 SKM dan memiliki pengalaman 2 tahun dalam pekerjaan konstruksi atau 2 tahun sebagai petugas K3 pekerjaan konstruksi.
  •   Memiliki sertifikasi berbasis kompetensi untuk jabatan sebagai Ahli Madya K3 Konstruksi.
  •   Sehat secara jasmani dan rohani.

Prinsip Kerja K3 Konstruksi

Untuk menerapkan K3 dalam proyek konstruksi maka perlu adanya perhatian terhadap beberapa faktor dalam proses kinerja konstruksi. Ketika pelaksanaan juga harus diketahui serta bisa menerapkan prinsip kerja yang sesuai K3.

Berikut ini beberapa prinsip kerja yang harus diterapkan dalam K3 konstruksi, yaitu:

  1.   Kelengkapan administrasi

Dalam setiap pelaksanaan konstruksi, administrasi adalah hal yang harus dimiliki termasuk kelengkapan surat-menyurat dalam konstruksi. Mulai dari pendaftaran proyek ke departemen kerja, melakukan pendaftaran, pembayaran asuransi tenaga kerja, dan asuransi lainnya.

Selanjutnya harus ada surat izin penggunaan jalan maupun fasilitas umum yang lain, memiliki surat keterangan penggunaan alat-alat berat. Kelengkapan administrasi juga termasuk pemberitahuan kepada instansi dan pemerintah setempat mengenai adanya proses konstruksi.

  1.   Membuat dan menyusun safety plan

Prinsip kerja konstruksi selanjutnya adalah mengenai safety plan. Rencana ini adalah salah satu rencana dalam pelaksanaan k3 konstruksi. Tujuannya adalah supaya proyek konstruksi bisa berjalan lancar dan aman serta mencegah terjadi kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.

Dengan memperhatikan faktor safety plan bisa menciptakan produktivitas kinerja yang tinggi. Umumna, rencana ini meliputi pembukaan mengenai gambaran proyek serta pokok perhatian K3.

Selain itu, risiko kecelakaan dan pencegahan, tata cara pengoperasian peralatan secara baik, dan alamat instansi terkait.

  1.   Pelaksanaan dan pelatihan K3

Prinsip kerja terakhir adalah pelaksanaan dan pelatihan K3. Untuk kegiatan ini meliputi safety plan, safety patrol, safety supervisor, serta safety meeting. Setiap unsur memiliki peran dan tugasnya tersendiri.

Mulai dari mengawasi kegiatan serta pelaksanaan dalam proses konstruksi, mengendalikan proses berjalannya K3 yang sesuai dengan aturan, dan membahas hasil laporan safety patroli dan safety supervisor.

Tugas Ahli Madya K3 Konstruksi

Untuk menjadi Ahli Madya K3 Konstruksi sertifikasi BNSP diperlukan pembinaan serta sertifikasi teknis. Sesuai dengan Kepdirjen No. 20/DJPPK/2004 mengenai Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatana Kerja Bidang Konstruksi Bandunan bisa mengikuti pelatihan selama 90 hari.

Ada hal mendasar mengenai penentuan keperluan Ahli Madya K3 Konstruksi di perusahaan kontraktor:

  •   Setiap proyek konstruksi bangunan yang mempekerjakan lebih dari 100 orang tenaga kerja atau penyelenggaraan proyek lebih dari 6 bulan, harus memiliki minimal satu orang Ahli Utama K3 Konstruksi, satu orang Ahli Madya K3 Konstruksi, dan dua orang Ahli Muda K3 Konstruksi.
  •   Setiap proyek konstruksi bangunan yang mempekerjakan kurang dari 100 orang tenaga kerja atau penyelenggaraan proyek kurang dari 6 bulan, harus memiliki minimal satu orang Ahli Madya K3 Konstruksi serta satu orang Ahli Muda K3 Konstruksi.
  •   Setiap proyek konstruksi bangnan yang memperkerjakan kurang dari 25 orang tenaga kerja dan penyelenggaraan proyek kurang dari 3 bulan, harus memiliki minimal satu orang Ahli Muda K3 Konstruksi.

Seorang Pelaksana Ahli Madya K3 Konstruksi memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab yang perlu dilakukan, yaitu:

  •   Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan K3 Konstruksi.
  •   Mengelola program K3.
  •   Mengelola dokumen kontrak serta metode kerja pelaksanaan konstruksi.
  •   Melakukan sosialisasi, penerapan serta pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
  •   Mengevaluasi instruksi kerja dan prosedur penerapan ketentuan K3.
  •   Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi yang berbasi K3 ketika diperlukan.
  •   Mengelola laporan penerapan SMK3 serta pedoman teknis K3 konstruksi.
  •   Mengelola penanganan kecelakaan kerja serta penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan dan keadaan darurat.

Menjadi seorang Ahli Madya K3 Konstruksi sertifikasi BNSP sangat penting bagi seseorang yang bekerja di proyek konstruksi. Sebelum mengambil sertifikasi, tentu saja calon peserta harus mengetahui kompetensi apa saja yang akan didapatkan dan syarat untuk mengikutinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *