Pelatihan_Ahli_Utama_K3_Konstruksi_Sertifikasi_BNSP
Untuk menjadi seorang Ahli Utama K3 Konstruksi sertifikasi BNSP, Anda memerlukan pengalaman yang cukup lama dalam bidang konstruksi.

Pelatihan Ahli Utama K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Posted on

Pelatihan_Ahli_Utama_K3_Konstruksi_Sertifikasi_BNSP

Pelatihan Ahli Utama K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Industri konstruksi terkenal memiliki tingkat kecelakaan yang cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan industri lainnya. Salah satu alasannya adalah rendahnya kesadaran terhadap K3 di industri konstruksi. Sehingga, diperlukan Ahli Utama K3 Konstruksi sertifikasi BNSP.

Pelatihan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja konstruksi yang telah dirancang untuk diikuti para pekerja yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi. Sertifikasi yang diikuti juga harus sesuai standar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Latar Belakang Ahli Utama K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Banyaknya pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini memang perlu memperoleh apresiasi. Tetapi, dibalik banyaknya pembangunan infrastruktur, keselamatan kerja dalam sektor konstruksi harus menjadi prioritas paling utama.

Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, kasus kecelakaan kerja sampai November 2016 adalah 101.367 kejadian, dimana konstruksi menjadi sektor industri penyumbang angka paling besar untuk kecelakaan kerja tersebut.

Tingginya angka kecelakaan sektor konstruksi disebabkan oleh banyak faktor, misalnya lemahnya hukum atau sanksi bidang K3, kurangnya komitmen perusahaan mengenai pentingnya K3, dan penerapan Sistem Manajemen K3 yang sampai saat ini belum optimal.

Selain itu, pendidikan maupun pelatihan K3 untuk SDM konstruksi yang masih kurang juga menjadi salah satu faktornya. Agar penerapan K3 dalam sektor konstruksi bisa optimal maka diperlukan tenaga kerja yang paham dengan K3 dan telah memiliki sertifikasi kompetensi untuk bidang K3.

Tenaga kerja yang memiliki sertifikasi kompetensi dalam bidang K3 artinya adalah tenaga kerja yang sudah memiliki bukti dalam bentuk pengakuan tertulis atas kompetensi yang dikuasai. Sertifikat Kompetensi K3 ini dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau BNSP.

BNSP merupakan badan independen yang memiliki tanggung jawab kepada Presiden dan memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil.

Selain itu, memiliki tugas untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi untuk tenaga kerja, salah satunya tenaga kerja yang bekerja dalam bidang K3. BNSP memberikan lisensi untuk menyelenggarakan Uji Kompetensi K3 kepada LSK K3 ICCOSH yang telah mengacu pada SKKNI.

Persyaratan Peserta Ahli Utama K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Untuk mengikuti pelatihan dan uji sertifikasi, para calon peserta perlu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan pelatihan yang harus dipenuhi adalah memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi untuk Ahli K3 Utama Konstruksi.

Sementara itu, persyaratan pendidikan peserta yang harus dipenuhi dan diketahui adalah:

  •   Memiliki ijazah minimal setingkat dengan S3 Teknik dan memiliki pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang K3 Konstruksi atau S3 Program Studi K3 dan memiliki pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam bidang K3 Konstruksi, atau
  •   Memiliki ijazah minimal setingkat dengan S2 Teknik dan memiliki pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun dalam bidang K3 Konstruksi atau S2 Program Studi K3 dan memiliki pengalaman kerja minimal 8 (delapan) tahun dalam bidang K3 Konstruksi, atau
  •   Memiliki ijazah minimal setingkat dengan S1 Teknik dan memiliki pengalaman kerja minimal 10 (sepuluh) tahun dalam bidang K3 Konstruksi atau S1 Program Studi K3 dan memiliki pengalaman kerja minimal 12 (dua belas) tahun dalam bidang K3 Konstruksi.

Manfaat Training Ahli Utama K3 Konstruksi Sertifikasi BNSP

Ada banyak manfaat yang akan didapatkan oleh para peserta yang mengikuti training sebagai Ahli Utama K3 Konstruksi. Beberapa manfaat dari training Ahli Utama K3 adalah:

  •   Peserta diharapkan bisa menjadi Ahli Utama K3 konstruksi yang sesuai dengan SKKNI.
  •   Peserta dapat memahami Sistem Manajemen K3 atau SMK3.
  •   Peserta diharapkan memiliki pengetahuan serta kemampuan dalam memahami standar dan regulasi K3 Konstruksi.
  •   Peserta memahami bahaya-bahaya yang terdapat dalam pekerja konstruksi.
  •   Peserta memahami sistem manajemen K3.
  •   Meningkatkan kesadaran peserta tentang tingginya tingkat bahaya dalam pekerjaan konstruksi.
  •   Peserta bisa membuat program pengendalian bahaya serta resiko.
  •   Peserta mampu melakukan internal audit serta membuat pelaporan audit.
  •   Peserta mampu melakukan investigasi kecelakaan kerja.
  •   Peserta mampu mengukur kinerja K3.
  •   Peserta mampu mengemabangkan budaya K3 di perusahaan atau tempat kerja.

Pengertian K3 Konstruksi

Pelaksanaan K3 dalam proyek konstruksi diharapkan bisa membuat tempat kerja memiliki keamanan, kesehatan, dan bebas dari adanya pencemaran lingkungan. Keamanan konstruksi adalah hal yang sangat penting supaya proyek pembangunan berjalan lancar, terutama untuk tenaga kerjanya.

Berikut ini merupakan pengertian dari K3 Konstruksi dilihat dari aspek filosofis dan keilmuan, yaitu:

  1.   K3 berdasarkan aspek filosofis

K3 merupakan buah pemikiran dari upaya untuk menjamin keutuhan serta kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja, khusus terdapat pada pekerjaan dan budayanya.

  1.   K3 berdasarkan aspek keilmuan

Dalam penerapan ilmu, K3 adalah usaha atau cara untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, penyakit yang diakibatkan oleh kerja, peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan, dan lainnya.

Dalam bidang konstruksi K3 termasuk pada semua hal yang mempengaruhi kondisi keselamatan, kesehatan, serta keamanan pekerja konstruksi maupun lingkungan terkait terhadap proyek konstruksi.

Peran K3 Konstruksi

K3 dibuat bukannya tanpa alasan yang jelas. Keberadaan K3 memiliki peran apalagi untuk kelancaran proyek bagi pekerja dan lingkungan sekitarnya. Tujuan dari K3 sangat luas, misalnya mencegah dan mengurangi kecelakaan.

Tujuan dari K3 juga memberikan kesempatan untuk menyelamatkan diri jika berhadapan dengan kejadian yang berbahaya dan memberi alat perlindungan diri untuk para pekerja.

Selain itu, tujuan dari K3 adalah untuk memperoleh keserasian tenaga kerja, lingkungan kerja, proses, dan cara kerja serta menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan untuk pekerjaan yang tingkat bahaya kecelakaannya bertambah tinggi.

K3 dalam bidang konstruksi memiliki peran yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan. Berikut ini merupakan peran K3 konstruksi yang perlu diketahui oleh Anda sebagai masyarakat maupun pekerja dalam bidang konstruksi, yaitu:

  •   Setiap orang yang ada di tempat kerja harus bisa terjamin keselamatannya.
  •   Setiap tenaga kerja berhak memperoleh perlindungan terhadap keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup, meningkatkan produksi, dan produktivitas nasional.
  •   Setiap sumber produksi harus dipakai dan digunakan secara efisien dan aman.
  •   Untuk mengurangi biaya-biaya apabila terjadi kecelakaan kerja maupun penyakit akibat hubungan kerja, karena sebelumnya telah ada tindakan antisipatif yang dilakukan oleh perusahaan.

Ahli Utama K3 Konstruksi

Ahli K3 Konstruksi merupakan seorang Ahli K3 yang memiliki kompetensi khusus dalam bidang K3 Konstruksi Pekerjaan Umum dalam membuat rencana, melaksanakan, serta mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi.

Semua hal yang dilakukan sesuai dengan pedoman di tempat penugasan dan dibuktikan dengan adanya sertifikat dan lembaga yang berwenang. Tugas dan tanggung jawab dari seorang Ahli Utama K3 Konstruksi dapat dijabarkan sebagai berikut:

  •   Mengevaluasi program K3.
  •   Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai dan berhubungan dengan K3 Konstruksi.
  •   Mengevaluasi prosedur serta instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
  •   Mengevaluasi dokumen kontrak serta metode kerja untuk pelaksanaan konstruksi.
  •   Melakukan evaluasi serta membuat laporan penerapan SMK3 serta pedoman teknis mengenai K3 Konstruksi.
  •   Melakukan sosialisasi, penerapan, serta pengawasan pelaksanaan program, prosedur, serta instruksi kerja K3.
  •   Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja maupun keadaan darurat.
  •   Mengevaluasi perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi dengan basis K3 apabila diperlukan.

Untuk menjadi seorang Ahli Utama K3 Konstruksi sertifikasi BNSP, Anda memerlukan pengalaman yang cukup lama dalam bidang konstruksi. Ada beberapa tingkatan ahli dalam konstruksi, meliputi ahli muda, ahli madya, dan ahli utama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *