Pelatihan Basic Safety Sertifikasi BNSP
Tempat kerja merupakan lingkungan yang memiliki mobilitas padat dengan kegiatan beragam. Selain itu, area kerja juga dipenuhi dengan berbagai peralatan elektronik dan produksi yang rawan terbakar. Tidak heran kalau beberapa perusahaan mewajibkan basic safety sertifikasi BNSP pada karyawannya.
Dengan adanya pengetahuan dasar terkait keselamatan di tempat kerja, maka perusahaan bisa meminimalisir kerugian akibat kecelakaan kerja. Kebutuhan ini menyebabkan beberapa pihak membuat penawaran jasa yang khusus memberikan pelatihan karyawan terhadap pengetahuan tersebut.
Basic Safety Sertifikasi BNSP
Basic Safety merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sebuah pengetahuan dasar tentang keselamatan diri. Dalam lingkungan kerja, Basic Safety yang dibutuhkan adalah yang sudah mendapat sertifikasi dari BNSP atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Dengan adanya sertifikasi dari BNSP, maka penyelenggara pelatihan keselamatan kerja bisa dipercaya dan sudah terjamin kualitasnya. Tidak heran kalau semua karyawan yang sudah mendapatkan training sertifikasi BNSP cukup sigap dalam mencegah dan mengatasi berbagai kecelakaan kerja di tempat kerja.
Training basic safety sertifikasi BNSP sendiri adalah sebuah perwujudan nyata dari penerapan ilmu keselamatan dasar kepada para pekerja. Di dalamnya tidak hanya ada teori yang perlu diingat saja, namun ada praktik langsung menggunakan simulasi yang menyerupai kejadian sebenarnya.
Pengetahuan yang Terdapat dalam Basic Safety Sertifikasi BNSP
Sebagai salah satu ilmu dasar dalam menjaga keselamatan diri di area kerja, ada beberapa hal pokok yang diajarkan selama masa pelatihan. Pengetahuan inilah yang nantinya menjadi bekal ketika sudah terjun langsung di area kerja. Beberapa hal penting yang diajarkan meliputi:
- Pengetahuan mengenai identifikasi bahaya sejak dini di tempat kerja.
- Pengetahuan tentang berbagai alat yang bisa digunakan untuk mengatasi dan menangani kecelakaan kerja.
- Wawasan mengenai prinsip mempertahankan hidup dan cara menyelamatkan kehidupan diri sendiri ataupun orang lain
- Pengetahuan dasar mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta manfaat dan penggunaan dari P2K3.
- Kemampuan untuk memahami berbagai peraturan serta standar yang perlu diperhatikan dalam memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja
- Pengetahuan tentang prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan kondisi tempat kerja.
- Pengetahuan mengenai konsep dasar dalam kesehatan dan keselamatan kerja.
- Mengembangkan sistem kontrol kerja serta manajemen pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.
- Pengetahuan tentang segala jenis penyakit yang sering disebabkan oleh aktivitas di tempat kerja serta penyebab munculnya penyakit tersebut.
- Kemampuan dalam meletakkan fondasi sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan.
- Pengetahuan tentang cara mengajarkan atau mensosialisasikan Basic Safety kepada pekerja lain yang berada di tempat kerja yang sama.
Manfaat Basic Safety Sertifikasi BNSP Bagi Karyawan
Training Basic Safety di tempat kerja sudah tidak tabu lagi di masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tingginya kesadaran masyarakat khususnya pihak pengelola perusahaan terhadap pentingnya pengetahuan keselamatan kerja pada karyawannya.
Adapun beberapa manfaat dari pelatihan Basic Safety yang sudah bersertifikasi BNSP adalah:
1. Meningkatkan Kesadaran Akan Pentingnya Keselamatan Kerja
Sebagian besar, para karyawan yang berada di tempat kerja hanya fokus memikirkan tugasnya sendiri sebagai karyawan. Sementara hal lain sering diabaikan hanya untuk mempercepat penyelesaian kerja. Salah satunya berkaitan dengan keselamatan kerja.
Dengan adanya pelatihan basic Safety dengan sertifikasi BNSP, para karyawan tidak hanya diajarkan untuk sekedar bekerja saja. Tetapi juga diberikan pengetahuan akan pentingnya keselamatan kerja yang membuat mereka sadar dan peduli tanpa harus dipaksa.
2. Meminimalisir Kemungkinan Kecelakaan Kerja
Wawasan terkait cara menyelamatkan jiwa dari berbagai kecelakaan bukan sekadar di pelajari saja, tapi diterapkan dalam kehidupan. Ilmu praktik ini tentu sangat menguntungkan pihak perusahaan ataupun karyawan karena bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
Para karyawan akan senantiasa bekerja dengan cara aman dan menghindari aktivitas yang memiliki potensi besar terhadap kecelakaan.
3. Mandiri dalam Melakukan Penanganan Kecelakaan Kerja
Secara individu, para karyawan dan peserta Training Basic Safety akan memiliki kemandirian dalam menghadapi berbagai kecelakaan selama berada di tempat kerja, baik kecelakaan yang dilakukan oleh rekan kerja ataupun karena diri sendiri.
Jadi, karyawan tidak mudah panik ketika hal yang tidak diinginkan terjadi. Sebaliknya, mereka lebih mandiri dalam memberikan penanganan awal. Tidak hanya diam sambil menunggu pihak medis ataupun pihak penyelamat yang bersangkutan datang.
4. Mengurangi Risiko Kerugian Perusahaan
Bagi perusahaan yang rentan mengalami kecelakaan kerja pada karyawannya, maka pelatihan ini menjadi hal wajib yang harus diberikan. Misalnya saja perusahaan produksi bahan bakar, listrik, bahan kimia berbahaya, ataupun perusahaan sejenisnya.
Bahan kimia atau bahan bakar yang rentan meledak membuat karyawan harus bekerja ekstra hati-hati. Namun, dengan pelatihan pencegahan dan penanganan kecelakaan kerja, tentu risiko kecelakaan besar yang merugikan perusahaan bisa dikurangi.
5. Memperluas Sosialisasi Cara Penanganan Kecelakaan Kerja
Meskipun tidak semua karyawan mengikuti pelatihan ini, tapi ilmu yang didapatkan dari beberapa peserta tentu secara tidak langsung akan tersebar di tempat kerjanya. Tidak heran kalau beberapa perusahaan hanya mengambil beberapa karyawan pada divisi yang berbeda-beda.
Tujuannya agar para karyawan yang mengikutinya bisa mengajarkan pada rekan kerja lain yang tidak ikut pelatihan. Jadi, ilmu yang sangat penting ini bisa tersebar dan memberikan manfaat ke seluruh lingkup kerja.
6. Meningkatkan Moral Karyawan dan Perusahaan
Kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanganan dalam kecelakaan kerja secara tidak langsung memberikan pengetahuan moral kepada para karyawan dan perusahaan. Mereka belajar lebih peduli kepada lingkungan dan tidak bersikap abai.
Demikian juga dengan perusahaan yang sengaja memberikan kesempatan karyawannya untuk mengikuti pelatihan tersebut. Ini melatih pihak perusahaan untuk tidak hanya memikirkan kepentingan perusahaan semata, tapi juga keselamatan karyawan yang bekerja di dalamnya.
7. Melatih Kerjasama yang Baik dalam Perusahaan
Pengetahuan yang merata pada karyawan secara tidak langsung juga melatih kerjasama antara karyawan. Saat terjadi kecelakaan pada salah satu karyawan, maka beberapa karyawan yang sudah mengetahui penanganannya akan saling bekerjasama untuk menolong dengan cara yang benar.
Pelatihan kerjasama sebenarnya juga sudah dirasakan saat proses training sedang berlangsung. Beberapa karyawan yang berada dalam perusahaan yang sama akan saling berkoordinasi dalam menerapkan cara pencegahan kecelakaan di tempat kerjanya.
Syarat Umum Melakukan Basic Safety Sertifikasi BNSP
Semua karyawan perusahaan hingga pabrik bisa mengikuti pelatihan ini selama mendapat izin dan ditunjuk langsung oleh perusahaan. Namun secara umum, sebenarnya ada beberapa syarat yang harus dimiliki karyawan untuk bisa mengikuti pelatihan keselamatan atau Basic Safety BNSP, di antaranya:
- Memiliki pengalaman kerja minimal selama 6 bulan.
- Memiliki kartu identitas berupa KTP dan menyerahkan asli atau salinannya.
- Memiliki surat catatan keterangan kesehatan dari dokter.
- Memiliki surat keterangan catatan kepolisian berkelakuan baik.
- Pendidikan minimal di tingkat SLTA sederajat.
- Mengikuti pelatihan dasar kesehatan dan keselamatan kerja sebelumnya, minimal selama 2 hari serta menunjukkan bukti pernah mengikuti pelatihan
Meskipun basic safety sertifikasi BNSP penting untuk semua lapisan masyarakat, namun pelatihan ini sifatnya lebih fokus pada para karyawan atau pekerja saja. Bahkan pelaksanaannya juga berbeda-beda karena menyesuaikan jenis pekerjaan dan kondisi tempat kerja masing-masing.
Bagi Anda yang ingin mengadakan pelatihan ini untuk para karyawan, pastikan untuk memperhatikan kualitas jasa agar memiliki sertifikasi BNSP. Selain itu, karyawan yang diikutkan minimal memiliki kemampuan memahami yang baik sehingga bisa mengerti materi dan praktik yang diajarkan selama pelatihan.