Pelatihan_Operator_Pengujian_Petrokimia_Sertifikasi_BNSP
Bagi operator pengujian petrokimia sertifikasi BNSP pasti telah mengetahui mengenai jalur pembuatan produk dalam industri petrokimia

Pelatihan Operator Pengujian Petrokimia Sertifikasi BNSP

Posted on

Pelatihan_Operator_Pengujian_Petrokimia_Sertifikasi_BNSP

Pelatihan Operator Pengujian Petrokimia Sertifikasi BNSP

Industri petrokimia merupakan industri yang sangat luas. Bagi Anda yang bekerja di bidang industri petrokimia, terutama bertugas sebagai operator pengujian sudah seharusnya memiliki sertifikasi. Operator pengujian petrokimia sertifikasi BNSP sangat diperlukan dalam pekerjaan ini.

Sertifikasi menjadi salah satu bukti bagi pekerja yang sudah mendapatkan pengetahuan maupun keahlian dalam bidang profesi yang dimaksud. Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika mengikuti uji sertifikasi sebagai operator pengujian petrokimia sertifikasi BNSP.

Unit Kompetensi Operator Pengujian Petrokimia Sertifikasi BNSP

Bagi Anda yang sedang berencana mengambil training atau pelatihan sebagai operator pengujan petrokimia sertifikasi BNSP, Anda perlu tahu mengenai unit kompetensi. Unit kompetensi dari sertifikasi operator pengujian petrokimia adalah:

  •   Mengambil contoh sampling (IMG LP01.001.01).
  •   Melaksanakan aplikasi LK3 di laboratorium (IMG LP01.002.01).
  •   Melaksanakan kegiatan untuk pengawasan mutu hasil uji (IMG LP01.003.01).
  •   Menyiapkan peralatan uji petrokimia (IMG LP02.025.01).
  •   Melakukan kalibrasi dan atau standarisasi untuk peralatan uji petrokimia (IMG LP02.026.01).
  •   Melakukan pengujian contoh petrokimia atau hasil sampling (IMG LP02.027.01).
  •   Melakukan perawatan peralatan uji petrokimia (IMG LP02.028.01).

Industri Petrokimia

Industri petrokimia adalah industri yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak bumi serta gas alam dengan mempertimbangkan kebutuhan manusia terhadap bahan-bahan kimia yang dihasilkan. Pemanfaatan produk yang dihasilkan juga demi menunjang kegiatan manusia.

Basis bahan baku industri petrokimia yaitu kandungan gas bumi atau pencairan batubara dengan kandungan utama berupa unsur atom C dan H beserta turunannya termasuk juga senyawa hidrokarbon. Industri petrokimia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu:

  1.   Industri petrokimia hulu

Industri petrokimia hulu mengolah bahan dasar yang dipakai menjadi produk antara atau produk setengah jadi. Contoh produk yang dihasilkan adalah Ethylene, Methanol, Butadiena, Benzena, dan Propilena.

Di industri petrokimia hulu yang menghasilkan bahan setengah jadi selanjutnya akan dikirim menuju ke industri petrokimia hilir untuk diolah menjadi suatu produk siap jadi.

  1.   Industri petrokimia hilir

Industri petrokimia hilir merupakan pengolahan produk setengah jadi menjadi produk siap untuk digunakan. Contoh produk siap pakai adalah plastik, nilon, zat peledak, dan karet sintetis.

Di industri petrokimia hilir, barang yang siap pakai akan didistribusikan kepada distributor dengan tujuan memenuhi keperluan atau kebutuhan konsumen.

Jalur Pembuatan Produk Petrokimia

Bagi operator pengujian petrokimia sertifikasi BNSP pasti telah mengetahui mengenai jalur pembuatan produk dalam industri petrokimia. Ada tiga bahan dasar yang dipakai dalam industri petrokimia yaitu gas sintetik (syn-gas), olefin, dan aromatik.

Untuk mendapatkan produk petrokimia dilakukan tiga tahapan penting, yaitu mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar, mengubah bahan dasar menjadi produk antara, dan terakhir mengubah produk antara menjadi produk akhir.

Berikut ini merupakan penjelasan dari ketiga jalur pembuatan produk petrokimia:

  1.   Jalur gas sintetik

Untuk bisa menghasilkan metanol, amonia, dan karbon dalam pembentukan gas hidrogen dan karbon bisa dihasilkan dengan tiga cara yaitu reaksi steam reforming dalam pembentukan amonia dengan bantuan katalis tekanan psi.

Dalam pembentukan reforming dipakai tekanan rendah serta tekanan tinggi dalam pembentukan metanol. Dalam pembentukan gas sintetik ini bisa dilakukan melalui reaksi oksidasi parsial yang dilakukan dengan reaksi pirolisis.

Umumnya, dalam industri petrokimia menggunakan reformer yang berfungsi dalam pemecahan gas alam, misalnya pada metana dengan steam yang bisa menghasilkan amonia, hidrogen dan zat kimia lain.

  1.   Jalur olefin

Gas olefin didapatkan dari jalur olefin yang menghasilkan butena atau butadiena, gas etilena, dan propilena. Gas tersebut termasuk sebagai hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap terbuka.

Sehingga, gas lebih mudah berpolimerisasi dengan gas lainnya yang menghasilkan suatu produk yang merupakan produk primer. Produk utama yang dihasilkan jalur olefin yaitu propilen dan etilen.

Kedua produk ini merupakan bahan baku di dalam industri petrokimia. Bahan baku etana dan nafta adalah bahan baku yang dipakai dalam jalur olefin.

  1.   Jalur aromatik

Jalur aromatik merupakan jalur yang didasarkan dengan pembentuk fraksi-fraksi aromatik, seperti toluene, xylene, dan benzena. Senyawa sifat hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan atom C siklis disebut senyawa aromatis. Misalnya, ikatan C6-C8 yang mudah bereaksi dan juga bersifat reaktif.

Contoh produk yang dihasilkan melalui jalur aromatik adalah senyawa nitrobenzena dengan atom C6 yaitu senyawa yang diperoleh dari hasil nitrasi benzena dengan asam penitrasinya, baik asam campuran atau asam nitrat saja.

Penggunaan Produk Industri Petrokimia

Industri petrokimia merupakan industri yang besar. Produk-produk yang dihasilkan dalam industri petrokimia juga banyak dijumpai sehari-hari dan sangat diperlukan oleh manusia. Berikut ini beberapa contoh penggunaan produk industri petrokimia, yaitu:

  •   Lilin

Lilin merupakan salah satu barang yang sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Lilin bisa digunakan sebagai bahan baku semir, mengkilapkan lantai, dan manfaat lainnya yang masih banyak.

Lilin adalah salah satu produk hasil industri petrokimia yang sangat umum digunakan oleh masyarakat. Lilin dari kedelai adalah salah satu jenis lilin yang ramah lingkungan dengan kelebihan mudah dibersihkan sesudah lilin digunakan.

  •   Aspal

Aspal adalah produk petrokimia yang sangat berguna. Dalam aktivitas sehari-hari, aspal dipakai sebagai bahan pembuatan jalan, pembuatan tanggul, bahan pengurang korosi yang dipakai sebagai pelapis.

Aspal juga digunakan sebagai pelapis tahan sebagai bahan isolasi iar dan bahan briket aspal. Aspal adalah produk industri kimia yang banyak dimanfaatkan dalam bidang sipil dan bidang lainnya.

  •   Metanol

Metanol merupakan zat yang banyak dipakai untuk bahan yang digunakan dalam industri pembuatan metil amina, metil klorida, dan dimethyl-tereplate.

Tidak hanya itu saja, methanol juga digunakan dalam laboratorium kimia, bahan baku industri protein sintesis, serta bahan bakar kendaraan dan bahan bakar pesawat. Metanol juga dimanfaatkan menjadi bahan yang dipakai dalam proses analisis kuantitatif maupun kualitatif.

  •   Polytam PP

Polytam PP adalah bahan yang bisa menghasilkan tali rafia, karung plastik, dan juga kantong plastik. Polytam PP adalah salah satu produk industri petrokimia yang dihasilkan dan biasanya digunakan dalam bidang perdagangan, pertanian, maupun kehidupan sehari-hari secara luas.

  •   Pemanfaatan dalam industri pupuk serta pestisida

Umumnya, urea dan amonia adalah produk yang digunakan dalam industri pembuatan pupuk dan pestisida. Pupuk adalah produk industri petrokimia yang paling banyak dibuat atau dihasilkan.

Pupuk dan pestisida menjadi produk industri petrokimia yang banyak dihasilkan maupun diperhitungkan. Hal ini dikarenakan kebutuhan pupuk dan pestisida dalam skala nasional sangat besar.

Penanganan Limbah dalam Industri Petrokimia

Limbah yang dihasilkan dari industri petrokimia memerlukan penanganan yang serius dan khusus. Umumnya, industri petrokimia akan melakukan pengelolaan limbah dengan sistem 3R yaitu recycle, recovery, dan reuse dengan dukungan fasilitas pengendali emisi gas.

Beberapa cara yang dilakukan dalam penanganan limbah petrokimia yaitu melakukan upaya penyempurnaan untuk proses pengerjaan, produksi, dan peralatan yang dipakai serta menambah pemanfaatan sisa-sisa industri yang dihasilkan.

Selain itu, perusahaan juga perlu menganalisis limbah yang dihasilkan sebelum dibuang, seperti analisis kandungan zat kimia berbahaya yang terkandung dalam limbah supaya nantinya tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.

Untuk memastikan bahwa pekerja memiliki kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan maka perlu dilakukan uji sertifikasi. Bagi Anda seorang penguji petrokimia, Anda bisa mengambil pelatihan sebagai operator pengujian petrokimia sertifikasi BNSP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *