Pelatihan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan sertifikasi BNSP
Profesi pelaksana lapangan pekerjaan jalan merupakan profesi yang semakin dibutuhkan, mengingat meningkatnya proyek pembuatan jalan. Untuk menangani proyek ini, diperlukan pelaksana lapangan pekerjaan jalan sertifikasi BNSP yang unggul untuk memberikan hasil terbaik.
Seperti yang kita ketahui, konstruksi jalan semakin giat dilakukan bahkan sampai ke daerah pelosok. Dengan kondisi lingkungan yang variatif ini, tentunya sangat diperlukan tenaga ahli pada posisi pelaksana lapangan pekerjaan jalan.
Tugas Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan
Pelaksana lapangan pekerjaan jalan memiliki beberapa tugas mendasar yang dilakukan pada kesehariannya. Tugas seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan antara lain:
1. Terjun Langsung ke Lapangan
Seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan harus terjun langsung ke lapangan atau ke lokasi proyek konstruksi jalan, untuk menangani dan memantau langsung berjalannya proses konstruksi.
Dalam hal ini seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, memberi arahan, serta mengawasi pengerjaan konstruksi jalan yang sedang dikerjakan oleh pekerja konstruksi.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar konstruksi jalan sesuai dengan gambar kerja yang telah dibuat
2. Menjelaskan Metode dan Menangani Kendala Lapangan
Seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan memiliki tugas menerangkan serta menjelaskan mengenai metode yang tepat dan paling efisien, dalam pengerjaan konstruksi jalan kepada pekerja konstruksi jalan.
Selain itu, seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan juga memiliki tugas dalam hal menangani kendala lapangan yang kerap terjadi, dengan memberikan solusi yang cerdas dan sesuai.
3. Menerapkan Sistem K3 dan Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Menerapkan sistem K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada seluruh pekerja konstruksi yang sedang bertugas. Mengecek dan memastikan kelengkapan atribut keselamatan yang digunakan oleh petugas.
Bukan hanya itu, seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan juga bertanggung jawab dalam menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif. Hal ini dapat diraih dengan menjalin komunikasi dan relasi yang baik dengan semua petugas konstruksi jalan.
4. Memantau dan Mengelola Material dan Bahan Baku
Seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan juga memiliki tugas dalam hal memantau kualitas dari bahan baku yang digunakan, dalam pengerjaan konstruksi jalan dan mengatur penggunaan alat atau properti yang dibutuhkan.
5. Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Jalan
Seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan juga memiliki tugas administratif dalam hal pembuatan laporan pelaksanaan pekerjaan jalan.
Aspek dalam laporan yang dibuat meliputi, penghitungan volume hasil pekerjaan harian, kuantitas pemakaian peralatan dan bahan baku harian, pencatatan keadaan cuaca, dan kendala non teknis apa saja yang terjadi di lapangan.
Kebutuhan Akan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Sertifikasi BNSP
Perkembangan pada konstruksi jalan di Indonesia kian meningkat. Seperti pada informasi yang telah kami rangkum dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan bahwa perkembangan pembangunan jalan di Indonesia saat ini mengalami peningkatan.
“Perkembangan pembangunan jalan tol saat ini semakin mengalami peningkatan, yaitu total jalan tol di Indonesia berdasarkan monitoring konstruksi jalan tol sudah mencapai sepanjang 2.307 km menyusul ruas-ruas lainnya yang selesai konstruksi pada akhir tahun 2020.” terang Kepala BPJT Danang Parikesit.
Danang Parikesit mengatakan selama pandemi COVID19 pelaksanaan pembangunan jalan tol tetap berjalan, dengan memperhatikan protokol pencegahan COVID19 bagi seluruh pekerja di lapangan. Semua pihak tetap optimis agar konstruksi jalan dapat selesai sesuai target yang ditetapkan.
Ia juga menerangkan kembali, “Terbangunnya infrastruktur jalan tol bukan hanya sebagai jalur penghubung mobilisasi transportasi antar wilayah, tetapi dapat juga di integrasikan dengan kawasan industri yang semakin berkembang.”
Dengan demikian, menurut Kepala BPJT tersebut, konstruksi jalan dapat mendukung peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global berskala internasional.
Dari informasi ini dapat kita ketahui bahwa sektor konstruksi jalan selalu menjadi sektor produktif, dan karenanya kebutuhan akan pelaksana lapangan pekerjaan jalan sertifikasi BNSP semakin meningkat.
Hal ini dikarenakan, proyek konstruksi jalan skala besar membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang bukan hanya mengandalkan pengalaman saja.
Namun, juga harus memiliki kompetensi yang baik dan teruji dengan sertifikasi BNSP untuk memberikan hasil yang maksimal pada konstruksi jalan terutama pada proyek-proyek besar.
Dasar Hukum Terkait Regulasi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Sertifikasi BNSP
Regulasi yang mewajibkan tenaga ahli pada posisi pelaksana lapangan pekerjaan jalan untuk memiliki sertifikasi BNSP juga memiliki dasar hukum, di antaranya:
- Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
- Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
- Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 tentang Perubahan kedua Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000
- Peraturan Presiden Nomor I Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
- Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 dan PermenPu No. 05 Tahun 2014, telah digantikan dengan UU No. 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Ketenagakerjaan
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
- Undang-Undang Nomor 3 Tahun 201.4 Tentang Perindustrian
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Sistem SKKNI
- Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 7/ BNSP /lll/ 2014 Tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi
- Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 4/ BNSP /lll/ 2014 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi
Bagaimana Cara Untuk Mendapatkan Sertifikasi BNSP?
Tanggung jawab yang berat dari seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan serta adanya dasar hukum yang mengatur mengenai regulasi ini, membuat sertifikasi BNSP wajib dimiliki oleh pelaksana lapangan pekerjaan jalan.
Bagi Anda pelaksana lapangan pekerjaan jalan yang belum mendapat sertifikasi BNSP dan ingin memilikinya, berikut langkah-langkah untuk mendapatkan sertifikasi BNSP:
1. Daftarkan Diri di LSP Terdekat
Langkah pertama untuk mendapatkan sertifikasi BNSP adalah dengan mendaftarkan diri ke LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) resmi terdekat dari lokasi Anda. Setelah mendaftarkan diri, biasanya Anda akan dimasukkan ke dalam gelombang pelatihan terdekat yang tersedia.
2. Ikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi
Inilah bagian inti dari sertifikasi BNSP. Anda akan menjalani masa pelatihan selama 3 hari, yang mana akan menambah pengetahuan Anda seputar profesi yang ditekuni.
Setelah melewati masa pelatihan, selanjutnya Anda harus mengikuti uji kompetensi, yang akan menjadi tolak ukur seberapa dalam pemahaman Anda terhadap bidang dan profesi yang ditekuni.
3. Tunggu Hasil dan Dapatkan Sertifikasi
Setelah menjalani uji kompetensi Anda harus menunggu beberapa saat untuk mengetahui hasil tes. Setelah dinyatakan lulus, barulah Anda akan resmi menjadi pelaksana lapangan pekerjaan jalan sertifikasi BNSP.
Majunya infrastruktur jalan berkaitan erat dengan nama baik dari sebuah negara. Perbaikan SDM melalui sertifikasi BNSP tentunya dapat mewujudkan hal ini dan akan memberikan kontribusi terbaik bagi Indonesia.