Pengawas Scaffolding Sertifikasi BNSP
Seperti yang diketahui, seorang pengawas yang dipilih untuk mengatur proyek kerja haruslah pengawas scaffolding sertifikasi BNSP

Pelatihan Pengawas Scaffolding Sertifikasi BNSP

Posted on

Pengawas Scaffolding Sertifikasi BNSP

Pelatihan Pengawas Scaffolding Sertifikasi BNSP

Hai Sobat WinPro…Pada proses pengerjaan konstruksi, biasanya pekerja membutuhkan peralatan pendukung. Salah satunya adalah scaffolding. Salah satu yang berperan dalam pembuatan scaffolding adalah pengawas scaffolding. Sungguh besar tanggung jawabnya, apalagi pengawas scaffolding sertifikasi BNSP.

Mereka yang terlibat diharuskan memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi. Untuk itu, pengawas scaffolding wajib memiliki sertifikat kompetensi. Nah, pada ulasan kali ini kita akan membahas tentang pengawas scaffolding dengan sertifikasi BNSP.

Sejarah Perkembangan Scaffolding

Sebelum masuk ke pembahasan pengawas scaffolding sertifikasi BNSP, alangkah baiknya kita ulas terlebih dahulu sejarah mengenai perkembangan scaffolding. Tentunya agar kita bisa mengetahui bagaimana scaffolding bisa digunakan sampai saat ini.

 1. Scaffolding Pra-Modern

Scaffolding atau perancah adalah struktur konstruksi yang digunakan untuk membantu pekerja melakukan pembangunan pada gedung tinggi. Scaffolding  sendiri sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala.

Para arkeolog menemukan bukti scaffolding di sebelah lukisan gua Palaeolithic di Lascaux sebuah wilayah di Dordogne Perancis, yang berasal dari 17.000 tahun yang lalu.

Soket yang terdapat di dinding menjelaskan bahwa kaum Palaeolithic menyusun struktur yang mirip dengan scaffolding. Scaffolding ini diduga digunakan untuk membantu orang-orang Palaeolithic membuat lukisan pada dinding gua.

Selain itu, ada juga bukti dokumenter yang menunjukkan bahwa orang Mesir kuno menggunakan scaffolding dari bahan kayu. Scaffolding digunakan untuk mendukung pekerjaan mereka pada bangunan yang berhubungan dengan piramida.

Kemudian di abad Pertengahan, sekelompok biarawan dilatih khusus untuk membangun biara dan gereja menggunakan scaffolding. Dengan begitu, scaffolding  menjadi sebuah trend pekerja bangunan yang berlanjut hingga abad ke-20.

Sebelum memasuki era modern, kerangka scaffolding dirakit dari bilah bambu panjang yang kemudian diikat jadi satu dengan tali rami. Scaffolding  tersebut cukup kokoh untuk menopang bobot para pekerja dan peralatan yang digunakannya.

 2. Scaffolding Era Modern

Pada awal 1900-an, tabung scaffolding  dari logam mulai diperkenalkan. Pada masa itu, scaffolding didirikan oleh masing-masing perusahaan dengan standar dan ukuran yang sangat beragam. Namun, scaffolding  tersebut memiliki kecenderungan tergelincir ketika akan dihubungkan dan diikat dengan tali.

Enam tahun berselang sesudah prototipe pertama, Daniel Palmer dan Jones membuat ‘Improved Universal Coupler’ yang seketika menjadi pola standar untuk industri scaffolding hingga saat ini. Penemuan tersebut kemudian menghasilkan scaffolding dari bahan pipa air baja.

Sepanjang awal abad ke-20, kemajuan dalam metalurgi dengan adanya pipa air baja dan logam dengan dimensi standar diketahui dapat meningkatkan stabilitas struktural sebuah scaffolding.

Penggunaan tiang penahan diagonal atau tiang penguat diagonal juga membantu meningkatkan stabilitas, utamanya pada bangunan tinggi. Kerangka model ini awalnya dipasarkan oleh Scaffolding Great Britain Ltd (SGB) pada 1944 dan digunakan secara luas untuk rekonstruksi pasca perang.

Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan sistem perancah atau scaffolding semakin meluas hingga muncullah serangkaian persyaratan atau standar yang mencakup beberapa hal spesifik terkait scaffolding.

 Kemunculan Pengawas Scaffolding

Setelah mengetahui sekilas tentang sejarah perkembangan scaffolding, tentunya Anda sudah mendapat gambaran bagaimana scaffolding bisa terus digunakan sampai sekarang ini. Mulai dari zaman batu hingga zaman modern, scaffolding sangat membantu dalam pekerjaan konstruksi.

Pembuatan scaffolding sendiri tidak lepas dari peran seorang Pengawas Scaffolding yang mengatur jalannya pengerjaan scaffolding. Di pembahasan selanjutnya, kita akan membahas sedikit mengenai pengawas  scaffolding.

Pengawas scaffolding atau supervisor perancah memiliki peran yang sangat besar dalam konstruksi scaffolding yang aman. Ia bertugas memastikan para scaffolder dan konstruksi scaffolding sesuai dengan standar keselamatan kerja.

Seperti yang diketahui, seorang pengawas yang dipilih untuk mengatur proyek kerja haruslah pengawas scaffolding sertifikasi BNSP. Selain itu, mereka juga wajib kompeten dan berkualitas dalam melaksanakan tugas dan perannya.

Perusahaan dari pengawas scaffolding tersebut juga harus memberikan pendidikan yang tepat dan penilaian yang valid terhadap kemampuan seorang pengawas scaffolding.

1.   Tanggung Jawab dari Pengawas Scaffolding

Menjadi supervisor perancah bukanlah hal yang mudah. Mereka tentunya memiliki tanggung jawab besar. Adapun tanggung jawabnya adalah:

  • Memahami tugas yang akan dan harus dikerjakan
  • Pengawas scaffolding  harus benar-benar memahami rencana yang sesuai dengan kondisi yang ada di lokasi konstruksi
  • Pengawas scaffolding harus memberikan penjelasan yang jelas mengenai urutan dan metode kerja yang harus dilaksanakan

2.   Peran Sertifikasi BNSP untuk Pengawas Scaffolding

Sertifikasi BNSP merupakan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi. BNSP sendiri adalah badan pemerintah, sehingga sertifikatnya acapkali dicari oleh para pekerja.

Sertifikasi BNSP bertujuan guna menjamin dan mempertahankan kompetensi yang telah dikuasai melalui proses pembelajaran, entah itu pembelajaran formal atau non-formal. Ini penting, karena dalam dunia kerja kompetensi harus dipelihara.

Pada intinya, jika Anda ingin disertifikasi, Anda harus terlebih dahulu mengikuti tahap pelatihan dan pra-asesmen pada lembaga pelatihan.

Seputar Pengawas Scaffolding Sertifikasi BNSP

Anda sudah mengetahui bagaimana peran pengawas scaffolding, yang tentunya mereka bertanggung jawab terhadap proyek konstruksi yang berjalan.

Seorang pengawas scaffolding harus sudah memiliki sertifikasi BNSP. Untuk itu, sekarang kita sampai pada topik utama yaitu pengawas scaffolding sertifikasi BNSP.

1.     Tujuan Sertifikasi untuk Pengawas Scaffolding

Sertifikasi BNSP memiliki tujuan yang membuat mereka harus mengikutinya, beberapa tujuan tersebut adalah:

  • Memahami serta melaksanakan ketentuan dan keselamatan kerja yang berlaku saat menangani scaffolding
  • Memahami bahaya-bahaya yang mungkin muncul dalam penggunaan alat bantu scaffolding
  • Mampu melakukan pemeriksaan dan pengujian scaffolding guna memastikan scaffolding aman untuk digunakan
  • Memahami bagaimana prosedur keselamatan kerja scaffolding
  • Memahami checklist-checklist pada pekerjaan inspeksi

2.     Persyaratan Peserta Pelatihan Pengawas Scaffolding

Peserta pelatihan pengawas scaffolding yang berniat mendapatkan sertifikasi BNSP harus menyiapkan persyaratan yang sudah ditetapkan, adapun persyaratannya adalah:

  • Sudah pernah mengambil pelatihan teknisi perancah atau scaffolding
  • Minimal lulusan SMA/STM Jurusan teknik mesin
  • Berpengalaman atau telah bekerja di bidang scaffolding. Ini dibuktikan dengan membawa surat rekomendasi training dari perusahaan
  • Menyiapkan ijazah terakhir
  • Menyiapkan KTP atau Kartu Identitas
  • Surat keterangan yang menyatakan jasmani tidak memiliki riwayat penyakit serius
  • Pas foto biasanya dengan ukuran 4 x 6, 3 x 4, dan 2 x 3 sebanyak lima lembar dengan background merah

3.     Materi Sertifikasi Pengawas Scaffolding

Saat mengikuti proses sertifikasi BNSP, ada beberapa materi yang sekiranya nanti disampaikan. Materi tersebut cukup penting bagi peran seorang pengawas Scaffolding. Materi-materi tersebut antara lain:

  • Peraturan Menaker No.1/MEN/1980
  • Undang-undang No.1 tahun 1970
  • Surat Keputusan bersama Menaker dan Menteri Pekerjaan Umum No.147/MEN/1986 serta No.104/Kpts/1986 terkait K3 pada lokasi kegiatan konstruksi bangunan
  • Identifikasi bahaya
  • Pengetahuan Rancang Bangun atau Konstruksi Scaffolding
  • Jenis-jenis scaffolding berikut perlengkapannya
  • Pengetahuan Diagram Gaya
  • Pemeriksaan dan pengujian scaffolding
  • Menggambar dan membaca scaffolding
  • Investigasi kecelakaan
  • Pengetahuan pengikatan, pengangkatan dan penurunan barang, aspek pendukung keamanan scaffolding
  • Praktek lapangan (pemeriksaan, pemasangan, serta pembongkaran scaffolding)
  • Ujian Peserta Pelatihan Pengawas Scaffolding

Di atas penjelasan lengkap mengenai pengawas scaffolding sertifikasi BNSP. Cukup jelas sehingga Anda bisa dengan mudah memahaminya. Tentunya pembahasan ini bisa membantu Anda yang tertarik dengan seluk beluk pengawas scaffolding. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *