Pelatihan Petugas K3 Laboratorium sertifikasi BNSP
Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia. Walaupun dari sisi jumlah bahan kimia yang digunakan di laboratorium lebih sedikit dibandingkan pada proses produksi, namun tetap memiliki tingkat bahaya. Hal inilah kenapa penting memiliki petugas K3 Laboratorium sertifikasi BNSP.
Beberapa kejadian kecelakaan kerja dapat terjadi di laboratorium, bahkan bisa menyebar ke tempat lainnya. adanya proses eksperimen yang dilakukan didalam laboratorium, seringkali tidak dapat diprediksi bahaya yang dapat terjadi, jika petugas tidak mengenal dengan baik bahan kimia yang digunakan.
Petugas K3 Laboratorium sertifikasi BNSP
Potensi bahaya yang terjadi di laboratorium perlu diwaspadai dan dikendalikan. Contohnya adalah proses pencampuran, penyimpanan bahan kimia, pembuangan limbah bahan kimia, kesalahan yang dilakukan dari penggunaan bahan kimia, dan paparan terhadap petugas laboratorium.
Untuk bisa mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan petugas K3 laboratorium yang telah memiliki sertifikasi sesuai dengan standar yang ada. Minimal laboratorium memiliki petugas K3 Laboratorium sertifikasi BNSP, yang telah lolos tes dan pelatihan.
Dalam training petugas K3 laboratorium, Anda akan dibekali dengan pemahaman terhadap aspek-aspek K3 yang ada di laboratorium. Tentunya setelah masa pelatihan selesai, akan mendapatkan sertifikasi BNSP sebagai petugas K3 laboratorium yang kompeten.
Apa Itu Sertifikasi BPSP?
Sertifikasi BNSP merupakan salah satu dari beberapa skema sertifikasi untuk personil laboratorium. Proses sertifikasi dilakukan agar petugas laboratorium mendapatkan pengakuan atas kompetensi yang dimiliki oleh para petugas tersebut.
Berbicara tentang kompetensi, maka tentu saja terdapat standar yang harus diikuti. Dalam hal ini, sertifikasi petugas laboratorium berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI), dimana proses ini dilakukan oleh oleh LSP dan ditetapkan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Kompetensi yang dimaksud yaitu gabungan dari pengetahuan, sikap petugas, dan juga keterampilan. Sertifikasi tidak hanya menguji pengetahuan petugas, namun juga tentang keterampilan dalam bekerja yang dibuktikan dengan rekaman pendukung.
Tujuan Training Petugas K3 Laboratorium sertifikasi BNSP
Hasil akhir yang hendak dicapai setelah melalui proses training, tentu saja untuk mendapatkan sertifikasi BNSP. Namun dalam prosesnya terdapat tujuan yang hendak dicapai atau disampaikan kepada para peserta pelatihan. Beberapa tujuan adanya training petugas K3 laboratorium ini antara lain.
- Memahami tentang teknik identifikasi bahaya dan resiko di laboratorium.
- Memahami tentang teknik pengendalian bahaya serta resiko.
- Memahami berbagai prinsip hygiene dalam industri sebagai upaya untuk mengendalikan risiko.
- Memahami efek dan risiko kesehatan kerja serta mampu untuk mengembangkan sebuah sistem pengendalian.
- Memahami terkait penggunaan dan perawatan alat pelindung diri.
- Memahami tentang konsep dan prinsip-prinsip pemadaman api.
- Mampu untuk melakukan upaya pemadaman api kecil dengan menggunakan APAR.
- Mampu untuk melakukan pertolongan pertama pada saat terjadi kecelakaan.
- Memiliki kemampuan dalam melakukan inspeksi K3
- Paham akan prosedur serta penanganan keadaan darurat.
- Memahami tentang semua prosedur investigasi kecelakaan.
Manfaat Petugas K3 Laboratorium sertifikasi BNSP
Disamping memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang tata laksana K3 di laboratorium, training ini juga membawa manfaat bagi Anda sebagai peserta. Hal utama yang akan Anda dapatkan adalah memiliki sertifikasi K3 sehingga lebih unggul dari petugas lainnya.
- Sertifikasi K3 petugas laboratorium digunakan sebagai bukti resmi dan legal atas kompetensi petugas.
- Dapat digunakan untuk meningkatkan jenjang karir.
- Membantu dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia.
- Sebagai upaya untuk pemenuhan syarat dari regulasi atau standar yang dapat dijadikan sebagai pedoman.
- Meningkatkan rasa percaya diri dari petugas laboratorium.
Materi Training Petugas K3 Laboratorium sertifikasi BNSP
Sebuah sertifikasi tentu saja dibarengi dengan materi yang menjadi acuan selama proses training. Materi ini untuk lebih memudahkan dalam memaparkan pengetahuan dan juga sebagai pegangan agar peserta dapat mempersiapkan terlebih dahulu sebelum proses training dimulai.
No | Materi | Rincian Materi |
1 | Bahaya dan risiko kerja di laboratorium | · Pemahaman tentang bahaya kimia
· Pemahaman tentang bahaya biologi · Pemahaman tentang bahaya bahan bersifat infeksius · Pemahaman tentang bahaya listrik · Pemahaman tentang bahaya radiasi |
2 | Teknik Pengendalian Bahaya dan Risiko | · Pemahaman tentang hirarki pengendalian
· Pemahaman akan sistem pengendalian kontaminasi udara yang ada di laboratorium dengan sistem ventilasi dan fume hood. · Pemahaman tentang sistem pengendalian bahan kimia berbahaya · Sistem pengendalian atas tumpahan bahan kimia. · Sistem pengendalian bahan bersifat infeksius. · Sistem pengendalian akan bahaya radiasi. · Sistem pengendalian akan bahaya biologi · Sistem pengendalian akan bahaya listrik · Sistem pengendalian akan bahaya limbah laboratorium |
3 | Pencegahan dan Proteksi Kebakaran | · Pemahaman tentang penyebab-penyebab terjadinya kebakaran
· Pemahaman tentang usaha-usaha untuk mencegah kebakaran · Pemahaman tentang aplikasi dari alat pemadam kebakaran api ringan (APAR) |
4 | Penggunaan dan Pemeliharaan APD | · Memberikan pemahaman tentang jenis-jenis APD yang dibutuhkan dalam laboratorium
· Memberikan pemahaman terhadap cara untuk menggunakan APD di laboratorium · Pemahaman tentang cara memelihara APD |
5 | Penanggulangan Keadaan Darurat | · Memahami tentang pedoman OKD
· Pemahaman tentang tugas serta fungsi dari Tim Bantuan Keadaan Darurat · Memahami tentang cara untuk berkomunikasi yang benar dalam OKD |
6 | Memahami Tentang Teknik P3K | · Memahami tentang teknik P3K apabila terkena bahan kimia atau bahan yang sifatnya infeksius di laboratorium |
7 | Inspeksi K3 | · Pemahaman tentang apa saja teknik inspeksi K3 di laboratorium
· Pemahaman tentang proses pembuatan laporan inspeksi K3 · Rekomendasi dan juga follow up dari inspeksi K3 |
8 | Investigasi Kecelakaan Kerja | · Pemahaman tentang prosedur investigasi dari kecelakaan kerja
· Pelaporan akan kecelakaan kerja |
Bahaya Dalam Laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium harus mempertimbangkan tentang bahaya yang mungkin terjadi. Hal ini mengingat banyak bahan kimia yang ada didalamnya. Beberapa substansi yang mungkin muncul atau terjadi di laboratorium antara lain.
- Substansi Reaktif
Pada saat substansi reaktif ini diproses, maka setiap usaha harus dilakukan agar bisa menemukan informasi dari perilaku substansi positif tersebut. Hal ini juga untuk menemukan tentang cara mengendalikannya.
- Substansi Mudah Terbakar
Banyaknya cairan dan juga gas yang dipakai, memiliki sifat yang mudah terbakar. Petugas harus bisa mengantisipasi dan melakukan tindakan cepat apabila terjadi bahaya kebakaran.
- Substansi Beracun
Pada saat menggunakan substansi beracun, Anda harus menyadari terdapat 3 rute masuknya substansi beracun tersebut. Jalur itu bisa melalui ingesti, kontak kulit, dan inhalasi. Pada saat zat tersebut masuk, akan menimbulkan efek samping baik untuk jangka waktu pendek maupun panjang.
- Bahaya Radiasi
Bahaya ini muncul ketika petugas menggunakan alat yang memiliki sumber radioaktif. Contohnya adalah detector gas kromatografi, detektor kebocoran, petunjuk level cairan, serta peralatan dengan voltase diatas 5 kV sebagai sumber X-ray.
- Bahaya Lain
Selain bahaya yang telah disebutkan diatas, terdapat bahaya lainnya yang terjadi di laboratorium. Misalnya adalah bahaya mekanik, listrik, operasional, dan juga pelepasan air. Dari hal inilah pentingnya K3 diterapkan di laboratorium.
Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir semua jenis pekerjaan memiliki resiko kerja, seperti halnya laboratorium. Mengingat hal tersebut sangat penting memiliki petugas K3 Laboratorium sertifikasi BNSP. Petugas tersebut dapat membantu mengambil tindakan ketika terjadi kecelakaan kerja.