pelatihan_petugas_penanganan_bahaya_gas_h2s_sertifikasi_BNSP 1
Seorang petugas penanganan bahaya gas h2s sertifikasi BNSP tergolong sangat vital. Segala keamanan dan keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh bagian ini.

Pelatihan Petugas Penanganan Bahaya Gas H2S

Posted on

pelatihan_petugas_penanganan_bahaya_gas_h2s_sertifikasi_BNSP 1

Pelatihan Petugas Penanganan Bahaya Gas H2S

Hai sobat WinPro Bekerja di Industri Migas memang terlihat sangat menggiurkan dengan tingginya gaji yang diperoleh. Namun, bekerja dengan bahan migas cukup beresiko dan membahayakan. Tidak heran kalau di dalamnya harus ada petugas penanganan bahaya gas h2s sertifikasi BNSP.

Gas H2S atau dikenal dengan Hidrogen Sulfida memang cukup berbahaya ketika terpapar dengan manusia. Oleh karenanya, harus ada petugas yang bisa menangani gas ini, khususnya bagian yang bekerja di bagian pengujian gas menggunakan alat khusus.

Petugas Penanganan Bahaya Gas H2S

Sesuai namanya, petugas penanganan bahaya gas H2S adalah orang yang sudah memiliki kompetensi dan kemampuan dalam menangani masalah tersebut secara profesional. Tingkat profesionalitas pekerjanya ini bisa diketahui dengan kinerjanya selama bekerja agar sesuai dengan standar ESDM.

Mengingat tingkat bahaya gas sangat tinggi, pemerintah memberikan aturan dan standar khusus bagi mereka yang bekerja di bagian industri minyak dan gas bumi. Bagian penanganan bahaya gas H2S yang wajib memenuhi kriteria standar pemerintah bisa dibedakan menjadi beberapa bidang pekerjaan, yaitu:

  • Karyawan bagian produksi dan pemurnian
  • Bagian eksplorasi minyak
  • Manajemen perusahaan
  • HSE Supervisor

Materi yang Harus Diketahui Petugas Penanganan Bahaya Gas H2S

Untuk menjadi seorang petugas penanganan bahaya gas h2s sertifikasi BNSP, ada beberapa materi yang harus dipahami berkaitan dengan pekerjaan yang nantinya akan dilakukan. Apabila sudah mendapat dan memahami materi ini, barulah pekerja bisa terjun langsung di Industri Migas dengan aman.

Beberapa materi tersebut meliputi:

1. Peraturan Undang-Undang Tentang K3 dalam Migas

Besarnya dampak dan kerugian yang terjadi dari pengelolaan gas H2S yang tidak tepat membuat pemerintah mengatur pekerjanya langsung dalam undang-undang. Peraturan perundang-undangan yang diberikan pemerintah ini tidak hanya untuk dibaca saja, tapi dipahami dan dipraktikkan selama pelatihan.

2. Jenis-jenis Gas Bahaya dalam Pengeboran Migas

Gas berbahaya dari pengujian gas tidak hanya berupa Hidrogen Sulfida saja. Ada jenis gas berbahaya lainnya yang harus dikenal oleh petugas agar bisa dihindari dan diantisipasi. Ini menjadi materi wajib yang harus diketahui agar pengelolaan minyak dan gas menjadi lebih aman.

3. Dampak Kesehatan Akibat Gas H2S

Gas H2S yang terpapar langsung dengan manusia juga memberikan dampak yang berbahaya bagi kesehatan. Jika petugas mengetahui dampak ini, maka tingkat kehati-hatiannya selama bekerja akan semakin ditingkatkan dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.

4. Cara Identifikasi Gas Berbahaya di Tempat Kerja

Apabila gas berbahaya bisa diidentifikasi sejak dini, petugas bisa langsung mengambil tindakan agar bahayanya tidak sampai menyebar dan merugikan kesehatan. Oleh sebab itu, cara identifikasi ini menjadi materi yang harus dipahami diluar kepala.

5. Cara Menggunakan dan Memilih APD yang Tepat untuk Menangani Gas H2S

Ada beberapa jenis APD yang digunakan oleh petugas selama melakukan pekerjaannya. Karena gas H2S ini cukup berbahaya, maka APD yang dipakai adalah APD khusus. Cara pemakaiannya juga harus sesuai standar agar bisa melindungi diri dengan maksimal.

6. Cara Menerapkan P3K Ketika Terpapar Gas H2S

Ada beberapa pertolongan pertama yang harus diberikan pada pekerja yang terpapar gas H2S. Ketika pertolongan pertama ini tidak diberikan, dampaknya bisa menyebar dan menyebabkan bahaya yang lebih besar. Sebagai antisipasi, semua petugas dan pekerja harus bisa menerapkan P3K pada korban gas H2S.

7. Cara Mengendalikan Situasi Saat Terjadi Paparan H2S

Ketika terjadi paparan H2S, tidak bisa diatasi dengan panik. Ada beberapa situasi yang harus diperhatikan agar kondisi tetap stabil dan dampak bahaya dari gas ini tidak menyebar.

8. Cara Membuat Prosedur Kerja yang Aman dengan H2S

Dengan mengenali sifat dan bahaya dari H2S, maka seorang petugas tentunya sudah bisa membuat prosedur kerja yang aman ketika harus berkaitan dengan gas H2S. Terlebih gas ini selalu ada pada hasil pengeboran Migas yang nantinya akan dimanfaatkan.

Jadi, pengolahannya harus maksimal agar gas tersebut tidak sampai membahayakan pengguna migas yang sudah diolah.

9. Cara Mengukur dan Menginterpretasikan Data Hasil Pengukuran H2S

Gas juga termasuk zat yang bisa diukur dengan alat khusus. Pada jumlah dan ukuran tertentu, gas H2S bisa sangat membahayakan orang yang terpapar. Untuk itulah, pengukuran harus dilakukan dengan lebih akurat. Selain itu, petugas juga harus bisa menginterpretasikan dari hasil pengukuran data yang diperoleh.

10 Tugas dan Tanggungjawab Petugas Penanganan Bahaya gas H2S

Materi penting yang wajib diketahui oleh petugas penanganan bahaya gas H2S adalah tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan selama bekerja. Apabila mengetahui tugas dan tanggung jawab serta lingkup kerjanya, tentu petugas di bidang ini  bisa bekerja dengan maksimal dan profesional.

Berkaitan dengan beberapa materi tersebut, biasanya dalam kegiatan training akan ada kompetensi yang diberikan kepada peserta training dengan kode dan judul unit tertentu seperti tabel berikut:

No Kode Judul
1 IMGHS0300101 Cara memberikan pertolongan pada korban kecelakaan.
2 IMGHS0200401 Menghindari diri dari bahaya H2S
3 IMGHS0200301 Pengoperasian alat uji gas
4 IMGHS0200201 Cara menggunakan SCBA yang benar
5 IMGHS0200101 Cara menggunakan alat pelindung diri yang benar
6 IMGHS0100101 Peraturan Perundangan K3 dan cara menerapkannya

 

Pentingnya Training  Petugas Penanganan Bahaya Gas H2S Sertifikasi BNSP

Petugas yang sudah bekerja dalam bidang industri gas diwajibkan mengikuti training penanganan bahaya Gas H2S. Ini disebabkan karena bagian ini akan terus bekerja berdampingan dengan gas berbahaya tersebut.

Kurangnya pengetahuan tentang gas H2S dan penanganannya bisa membahayakan diri sendiri dan juga orang lain di sekitarnya. Bahkan lingkungan kerja, perusahaan industri, serta masyarakat di sekitarnya bisa mengalami kerugian.

Untuk mencegah kerugian yang membahayakan tersebut, maka pemerintah sudah mengatur industri Migas ini dalam UU nomor 20 tahun 2001 dan UU nomor 13 tahun 2003 mengenai tenaga kerjanya.

Untuk mendukung hal ini, dibuatlah BNSP yang bisa memberikan sertifikasi kompetensi kerja bagi mereka yang bekerja di dalam bidang ini. Jika tidak memenuhi syarat dan tidak mendapat sertifikasi, pekerja tidak akan bisa bekerja pada bagian ini dengan profesional.

Oleh sebab itu, training penanganan bahaya gas H2S yang sudah sertifikasi BNSP menjadi sangat penting untuk diikuti. Bahkan ini menjadi syarat wajib bagi seseorang yang ingin bekerja di perusahaan industri Migas.

Secara umum, training yang diberikan kepada petugas penanganan H2S dilakukan agar semua petugas memenuhi persyaratan penting terkait pekerjaannya, yaitu:

  • Mengenali sifat Hidrogen Sulfida
  • Mengetahui risiko yang muncul di area kerja akibat gas H2S
  • Mengetahui tindakan pengendalian gas H2S yang diperlukan selama bekerja

Syarat Umum Mengikuti Training Petugas Penanganan Bahaya Gas H2S Sertifikasi BNSP

Tidak semua orang bisa mengikuti training sebagai petugas penanganan bahaya gas H2S. Ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sebelum menjadi bagian dari pelatihan ini. Syarat-syarat tersebut di antaranya:

  • Memiliki pengalaman kerja di bidang kesehatan dan keamanan kerja di bidang penanganan gas H2S
  • Minimal lulusan SMA atau yang setara
  • Memiliki identitas diri seperti KTP
  • Memiliki surat rekomendasi dari atasan atau rekan kerja untuk mengikuti pelatihan
  • Menyerahkan bukti pengalaman kerja dan biodata diri dengan surat keterangan pengalaman kerja dan CV

Peran seorang petugas penanganan bahaya gas h2s sertifikasi BNSP tergolong sangat vital. Segala keamanan dan keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh bagian ini. Tidak heran kalau proses seleksinya cukup ketat. Salah satunya adalah wajib mengikuti training dan memiliki sertifikasi resmi dari BNSP. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *