Pelatihan Safetyman Umum Sertifikasi BNSP
Keselamatan diri saat bekerja sekilas terlihat sebagai kepentingan individu semata. Padahal, jangkauannya sangat luas karena mencakup pribadi, orang di sekitar, serta perusahaan tempat bekerja. Berkaitan dengan hal tersebut, muncullah Safetyman umum sertifikasi BNSP.
Safetyman ini diwujudkan dengan melaksanakan berbagai pelatihan atau training khusus untuk melatih karyawan yang bersangkutan agar bisa menjadi safetyman. Supaya lebih aman, maka standar keamanan yang diterapkan harus sesuai prosedur sehingga menuntut adanya sertifikasi BNSP.
Safetyman Umum Sertifikasi BNSP
Safetyman sebenarnya merupakan sebuah bagian dari profesi Health Safety and Environmental. Istilah ini dikenakan pada mereka yang bekerja menjaga keamanan di lingkungan kerja. Keamanan yang dijaga memiliki cakupan yang luas, baik dari segi karyawannya, alat kerja, hingga lingkungannya.
Dengan adanya safetyman, karyawan bisa bekerja dengan tenang dan aman tanpa takut cedera atau terkena penyakit akibat kecelakaan kerja. Secara umum, safetyman sendiri memiliki beberapa tugas di tempat kerjanya, yaitu:
- Mengawasi tempat kerja dan memastikan bahwa kondisinya selalu aman.
- Memastikan karyawan menerapkan standar kesehatan dan keselamatan kerja.
- Ikut memadamkan api bila kebakaran.
- Melaporkan kecelakaan kerja yang terjadi pada safety officer.
- Memastikan karyawan tidak melakukan tindakan yang menyebabkan kecelakaan kerja.
Di Indonesia sendiri, profesi safetyman masih jarang digunakan. Sebagai alternatifnya, pihak perusahaan biasanya membebankan tugas seorang safetyman kepada semua karyawannya. Jadi, semua karyawan bisa menjadi safetyman di area kerjanya masing-masing.
Salah satu caranya adalah dengan mengadakan pelatihan Safetyman umum sertifikasi BNSP yang wajib diikuti oleh karyawannya.
Latar Belakang Adanya Safetyman Umum BNSP
Tingginya tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di beberapa perusahaan besar tentu sangat merugikan pihak perusahaan, baik kerugian materi ataupun sumber daya manusianya. Apabila mempekerjakan seorang safetyman, tentu saja tidak mampu mengurangi dampak kecelakaan kerja dari ribuan karyawan.
Agar lebih efektif, maka pihak perusahaan sering kali mengadakan pelatihan atau training khusus bagi semua karyawan dari berbagai bidang. Training ini memberikan wawasan tambahan kepada karyawan untuk menjadi seorang safetyman di tempat kerjanya.
Untuk mendapatkan trainer safetyman sendiri saat ini cukup mudah. Ada banyak jasa trainer yang bermunculan dan bisa menjadi trainer safetyman. Pelatihan yang ditawarkan sebagian besar juga sudah mendapat sertifikasi BNSP.
Tujuan Safetyman Umum Sertifikasi BNSP
Keberadaan safetyman umum dengan sertifikasi BNSP sebenarnya juga memiliki tujuan sendiri yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Beberapa tujuan pokoknya adalah:
1. Melatih Kesadaran Karyawan
Tujuan utama safetyman ini adalah untuk melatih kesadaran kepada para karyawan akan pentingnya keselamatan dan kesehatan saat bekerja. Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan karyawan bisa menyadari bahwa dirinya termasuk seorang safetyman yang wajib menjaga keamanan di tempat kerja.
2. Membantu Karyawan Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja
Beberapa karyawan yang belum mengikuti training tentu sering melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Kondisi ini bisa dicegah secepat mungkin oleh karyawan lain yang sudah mengikuti pelatihan dan memahami konsep K3.
3. Memberi Peran Baru Bagi Karyawan
Setelah mengikuti pelatihan keselamatan kerja, secara otomatis para karyawan akan memiliki peran baru sebagai safetyman di lingkungan kerjanya. Ini sesuai dengan pengalaman dan ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti pelatihan yang bersertifikasi BNSP.
Manfaat Safetyman Umum Sertifikasi BNSP
Secara umum, manfaat utama seorang safetyman adalah menjaga keamanan kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan di lingkungan kerja. Namun secara lebih khusus, ada beberapa manfaat lain yang bisa dirasakan oleh karyawan itu sendiri setelah mengikuti pelatihan, di antarnya:
1. Membantu Memberikan Pemahaman Terkait Undang-undang K3
Kesehatan dan keselamatan dalam lingkungan kerja sebenarnya sudah diatur dalam Undang-undang sehingga harus ditaati oleh semua pihak. Adapun undang-undang yang wajib dipahami adalah UU no. 1 tahun 1970 mengenai keselamatan kerja serta UU no. 23 mengenai kesehatan.
2. Mengenalkan Konsep Dasar Kecelakaan Kerja
Dengan mengenalkan konsep dasar kecelakaan kerja, maka karyawan akan mengetahui dan bisa membedakan antara kecelakaan kerja dengan kecelakaan lainnya yang membutuhkan penanganan berbeda.
3. Memberikan Pemahaman Terkait Program K3 Perusahaan
Banyak karyawan yang masih belum mengetahui program K3 yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan. Padahal, isi program ini bisa berbeda-beda tergantung jenis perusahaannya. Dengan memahami program K3 perusahaan, diharapkan karyawan bisa bekerja dengan tetap mematuhi program tersebut,
4. Mengenalkan Bahaya dan Risiko yang Mungkin Terjadi di Tempat Kerja
Sebagian besar kecelakaan kerja terjadi karena beberapa karyawan yang tidak mengetahui risiko apa yang terjadi kalau hal tertentu dilakukan. Mereka hanya sibuk bekerja dan menggunakan segala macam cara untuk memberikan hasil pekerjaan yang maksimal.
Akibatnya, sering terjadi kecelakaan yang tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain dan pihak perusahaan. Dengan mengenal bahaya dan risiko dari suatu tindakan, semua karyawan akan menghindari tindakan tersebut sehingga tempat kerja tetap aman dan kondusif.
5. Mengenalkan Cara yang Benar dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri
Semua perusahaan tentu sudah memiliki fasilitas alat pelindung diri yang digunakan saat bekerja ataupun dalam aktivitas tertentu. Sayangnya, masih banyak yang tidak mengetahui cara menggunakan alat pelindung diri yang baik dan benar. Akibatnya, penggunaannya sia-sia tanpa memberikan manfaat.
Apabila semua karyawan sudah dibekali ilmu menjadi seorang safetyman, semua alat pelindung diri tersebut bisa digunakan sesuai standar keamanan.
6. Mengenalkan Dasar-dasar P3K
Dasar-dasar P3K sangat penting diketahui untuk memberikan pertolongan yang benar pada kecelakaan tertentu. Dengan penanganan yang tepat, risiko kesehatan yang buruk bisa dikurangi sambil menunggu pertolongan dari pihak medis.
7. Memberikan Pemahaman Terkait Prosedur Keadaan Darurat
Dalam kondisi darurat, terkadang tindakan penyelamatan dilakukan terburu-buru sehingga tidak sesuai prosedur. Padahal, ada prosedur yang harus diperhatikan agar mengetahui tindakan mana yang harus diprioritaskan ketika kejadian tertentu terjadi. Tindakan ini akan meminimalisir kerugian akibat kecelakaan.
8. Mengenalkan Dasar-Dasar Kebakaran dan Penanganannya
Hampir semua tempat kerja memiliki risiko kebakaran yang tinggi. Padahal kondisi ini mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan. Untuk mencegahnya, tentu dasar-dasar penanganan kebakaran harus diketahui semua pekerja.
9. Menunjukkan Teknik Mengidentifikasi Bahaya dan Risiko Kecelakaan
Risiko kecelakaan bisa dikurangi atau dicegah apabila identifikasi dini dilakukan. Teknik ini akan diajarkan kepada karyawan sehingga bisa mengurangi kemungkinan kecelakaan kerja.
10. Mengenalkan Job Safety Analys (JSA)
Meski sebagian besar peserta pelatihan adalah seorang karyawan, tapi job dari seorang safety analys telah diperkenalkan. Jadi, semua karyawan memiliki kemampuan menganalisis kondisi tempat kerja agar senantiasa aman.
11. Mengajarkan Prosedur Membuat Surat Izin Kerja Aman
Membuat surat izin kerja yang aman tidak dilakukan oleh pemilik perusahaan, namun pihak yang bersangkutan yang terjun langsung di lapangan. Untuk membantu perusahaan membuat surat ini, para karyawan diajarkan mengenai cara dan prosedur pembuatannya yang benar sesuai kondisinya.
Banyaknya manfaat dari Safetyman umum sertifikasi BNSP inilah yang menyebabkan pelatihannya menjadi wajib bagi semua karyawan. Dengan begitu, lingkungan kerja dalam suatu perusahaan akan senantiasa aman, kondusif, dan bebas dari kecelakaan kerja yang merugikan banyak pihak.